Mertau dengki melihatku bahagia
Medialiterasi.web.id Bismillah semoga hari ini penuh kebaikan. Di Blog Ini saya akan mengulas cerita sukses terkait novel rumah tangga., Artikel Dengan Tema novel rumah tangga Mertau dengki melihatku bahagia Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.
Table of Contents
Bab 3
Tidak Mau Kalah
Plak!
Plak!
Dua kali tanganku membalas tamparannya Bu Endang. Tak ada
gentar. Dendam dan amarah kadung merasuk ke sanubariku.
"Auww! Anak setan kamu, Nisa! Sakit!" Ibu mertuaku
berteriak kesakitan. Perempuan paruh baya itu menjerit sambil memegangi
pipinya.
"Nisa! Hentikan!" Pak Bambang langsung mendekat.
Gegas dia merangkul ketat sang istrj.
"Apa? Bapak nggak terima? Aku cuma bela diri.
Salah?" tanyaku berdentum-dentum.
Terserah mau dibilang apa. Mau dibilang kurang ajar?
Silakan. Aku tidak peduli!
"Raka! Keluar kamu dari kamar! Didik istrimu,
Raka!" Bu Endang beringsut dan kini menggedor-gedor kamarku.
Ayo, gedor yang kencang! Hancurkan sekalian pintunya. Toh,
kalau rusak, itu urusan kalian!
"Bu, apalagi, sih?" Mas Raka kulihat langsung
membuka pintu.
Muka suamiku terlihat capek. Entah apa yang dia capekkan
dalam hidup ini. Padahal kerjaannya cuma ngorok, makan, dan ngerokok.
Iya. Suamiku itu seorang pengangguran. Dari awal menikah,
total sudah sepuluh kali dia bergonta ganti profesi.
Titel boleh sarjana. Tapi soal cari duit, Mas Raka kalah
telak dari aku yang hanya lulusan SMA.
Gelar sarjananya itu tak kunjung membawanya pada kesuksesan.
Jelas saja. Wong dia itu pemalas, cepat bosan, dan suka mengeluh.
Dulu, suamiku itu pernah bekerja di sebuah perusahaan
finance. Tugasnya sebagai tukang tagih. Gaji lumayan, tapi targetnya memang
gila-gilaan.
Hanya sebulan dia bertahan. Alasannya capek. Masa lulusan
S-1 ekonomi cuma kerja sebagai tukang tagih. Okelah, aku memaklumi.
Coba lagi melamar di perusahaan ekspedisi. Posisi sudah
enak. Langsung jadi supervisor. Eh, nyatanya hanya bertahan tiga bulan dengan
alasan selalu lembur dan pulang di atas jam sepuluh malam. Dia tidak kuat,
katanya.
Sempat setahun nganggur, suamiku lalu bantu-bantu jualan.
Dagang cilok di depan rumah, itu pun mukanya selalu masam kalau pas gelar
lapak. Karena malu, usaha itu hanya bertahan dua minggu. Mas Raka bilang jualan
cilok itu bikin malu keluarga, padahal omset bersih per hari bisa dapat tujuh
puluh lima ribu sampaj seratus lima puluh ribu per hari. Ciloknya pun aku yang
bikin, dia cuma modal nungguin doang.
Sekarang, suamiku hanya diam ongkang kaki di rumah. Tiga
bulan lalu dia baru saja kena PHK setelah setahun bekerja sebagai staf
marketting di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan alat berat.
Aku biarkan dia menganggur sebab katanya dia sedang ingin istirahat dulu
setelah setahun full bekerja tanpa pindah.
Alasan yang terdengar membagongkan memang. Kalau kupikir
lagi, jijik kali dengan alasannya itu. Laki-laki kok bisa capek kerja? Aneh!
"Kamu ajarin nih si Nisa! Dia berani nampar Ibu! Dua
kali dia namparin muka Ibu!" adu Ibu sambil menunjuk pipinya yang merah.
Plak!
Tangan Ibu lalu mendarat ke pipi suamiku. Apakah aku sedih
melihatnya? Oh, tentu saja tidak! Aku malah tersenyum puas.
"Bu, kok, malah aku yang kena?" Mas Raka tak
terima.
"Gara-gara kamu merengek maksa minta dikawinin ama
Nisa, ini akibatnya! Perempuan gila itu udah durhaka sama mertua yang telah
mengangkat derajatnya! Ceraikan dia, Raka! Bikin dia jadi janda!" paksa
Ibu sambil mencengkeram kerah kaus suamiku.
"Bu, kalau dia kucerai, aku makan apa, Bu? Aku nggak
mau idup susah! Nisa sekarang duitnya banyak. Aku nggak usah capek kerja, dia
yang penuhin kebutuhan. Udahlah, Bu. Aku capek dengerin kalian berantem terus.
Ibu mau aku gila?" Mas Raka berteriak. Membuatku refleks bergidik ngeri.
Oh, jadi gini toh, pemikiran suamiku. Pantas dia nyaman
dengan kenganggurannya itu. Karena dia merasa bahwa semua kebutuhan adalah
tanggung jawabku.
Bentar ya, Mas. Kupastikan kamu juga bakal mendapat
ganjarannya!
Bersambung
Baca cerita selengkapnya di aplikasi KBM App
Judul: Mertua Dengki Melihatku Bahagia
Penulis: Meisya Jasmine
Link ada di kolom komentar
Terima kasih atas kesabaran Anda membaca mertau dengki melihatku bahagia dalam novel rumah tangga ini hingga selesai Terima kasih telah menjadi pembaca yang setia cari peluang baru dan jaga stamina tubuh. Ajak temanmu untuk ikut membaca postingan ini. cek artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI